TUGAS UJIAN TENGAH SEMESTER
KOMUNIKASI BISNIS
LAPORAN BISNIS
PT. UNILEVER
Disusun oleh:
BUSTANU SALATIN
2100920002
2100920002
JURUSAN ADMINISTRASI BISNIS
FAKULTAS ILMU ADMINISTRASI
UNIVERSITAS ISLAM MALANG
2013
LAPORAN BISNIS PT.
UNILEVER
I.
PENDAHULUAN
PROFIL KAMI
PT Unilever Indonesia Tbk
merupakan salah satu perusahaan Fast
Moving Consumer Goods (FMCG) terkemuka di Indonesia. Rangkaian produk
Perseroan mencakup produk Home & Personal Care serta Foods & Beverages
ditandai dengan brand-brand terpercaya dan ternama di dunia, antara lain
Wall’s, Lifebuoy, Vaseline, Pepsodent, Lux, Pond’s, Sunlight, Rinso, Blue Band,
Royco, Dove, Rexona, Clear, dan lain-lain.
NAMA
PT Unilever Indonesia Tbk
KEPEMILIKAN
Penanaman Modal Asing
DASAR HUKUM PENDIRIAN
Akta pendirian dan perubahannya:
- Notaris Mr. Andriaan Hendrik Van Ophuijsen No. 23 tanggal 5 Desember 1933.
- Notaris H. Syarif Siangan Tanudjaja, SH. No.16 tanggal 18 Juni 2008.
- Notaris H. Syarif Siangan Tanudjaja, SH. No. 2 tanggal 9 Juni 2011.
PENCATATAN DI BURSA
11 Januari 1982
KANTOR PUSAT
Graha
Unilever
Jl.
Jend. Gatot Subroto Kav. 15
Jakarta
12930, Indonesia
Telepon:
(62-21) 526 2112 (hunting)
Faksimili:
(62-21) 526 4020
Email:
unvr.indonesia@unilever.com
Website:
www.unilever.co.id
A.
TINJAUAN
UMUM
Unilever
bergerak dalam bidang produksi sabun, deterjen, margarin, minyak sayur dan
makanan yang terbuat dari susu, es krim, makanan dan minuman dari teh,
produk-produk kosmetik, dan produk rumah tangga.
Unilever
Indonesia
didirikan pada 5 Desember 1933 sebagai Zeepfabrieken N.V. Lever. Pada 22 Juli
1980, nama perusahaan diubah menjadi PT Lever Brothers Indonesia dan pada 30
Juni 1997, nama perusahaan diubah menjadi PT Unilever Indonesia Tbk. Unilever
Indonesia mendaftarkan 15% dari sahamnya di Bursa Efek Jakarta dan Bursa Efek
Surabaya pada tahun 1981.dan mempunyai lebih dari 1000 supplier.
Unilever
memiliki beberapa perusahaan lain di Indonesia:
- PT Anugrah Lever – didirikan pada tahun 2000 dan bergerak di bidang pembuatan, pengembangan, pemasaran dan penjualan kecap, saus cabe dan saus-saus lain dengan merk dagang Bango, Parkiet dan Sakura dan merek-merek lain.
- PT Technopia Lever – didirikan pada tahun 2002 dan bergerak di bidang distribusi, ekspor dan impor barang-barang dengan menggunakan merk dagang Domestos Nomos.
- PT Knorr Indonesia – diakuisisi pada 21 Januari 2004
B.
TUJUAN PT.
UNILEVER
Tujuan
kami di Unilever, memenuhi kebutuhan sehari-hari setiap anggota masyarakat di
manapun mereka berada, mengantisipasi aspirasi konsumen dan pelanggan, serta
menanggapi secara kreatif dan kompetitif dengan produk-produk bermerek dan
layanan yang meningkatkan kualitas kehidupan. Akar kami yang kokoh dalam budaya
dan pasar lokal di dunia merupakan warisan yang tak ternilai dan menjadi dasar
bagi pertumbuhan kami di masa yang akan datang. Kami akan menyertakan kekayaan
pengetahuan dan kemahiran internasional kami dalam melayani konsumen lokal,
sehingga menjadikan kami Perseroan multinasional yang benar-benar multi-lokal.
Keberhasilan
jangka panjang kami menuntut komitmen yang menyeluruh terhadap standar kinerja
dan produktivitas yang sangat tinggi, terhadap kerja sama yang efektif, dan
kesediaan untuk menyerap gagasan baru serta keinginan untuk belajar secara
terus-menerus.Kami percaya bahwa keberhasilan memerlukan perilaku
korporasi yang berstandar tinggi terhadap karyawan, konsumen dan
masyarakat, serta dunia tempat kita tinggal. Inilah jalan yang ditempuh
Unilever untuk mencapai pertumbuhan yang langgeng dan menguntungkan bagi usaha
serta tercapainya nilai jangka panjang yang berharga bagi para
pemegang saham serta seluruh karyawan Unilever.
C.
VISI & MISI PT.UNILEVER INDONESIA
Visi
yang dimiliki oleh sebuah perusahaan merupakan suatu cita-cita tentang keadaan
di masa datang yang diinginkan untuk terwujud oleh seluruh personel perusahaan,
mulai dari jenjang yang paling atas sampai yang paling bawah, bahkan pesuruh
sekalipun. Misi adalah penjabaran secara tertulis mengenai visi agar visi
menjadi mudah dimengerti atau jelas bagi seluruh staf perusahaan.
v
Visi Unilever adalah “To become the first
choice of consumer, costumer and community”
v
Misi Unilever adalah :
ü
Menjadi yang pertama dan terbaik di kelasnya dalam
memenuhi kebutuhan dan aspirasi konsumen
ü
Menjadi rekan yang utama bagi pelanggan,
konsumen dan komunitas.
ü
Menghilangkan kegiatan yang tak bernilai tambah
dari segala proses.
ü
Menjadi perusahaan terpilih bagi orang-orang
dengan kinerja yang tinggi.
ü
Bertujuan meningkatkan target pertumbuhan yang
menguntungkan dan memberikan imbalan di atas rata-rata karyawan dan pemegang
saham.
ü
Mendapatkan kehormatan karena integritas tinggi,
peduli kepada masyarakat dan lingkungan hidup.
D.
LATAR
BELAKANG PT. UNILEVER
PT
Unilever Indonesia Tbk (perusahaan) didirikan pada 5 Desember 1933 sebagai
Zeepfabrieken N.V. Lever dengan akta No. 33 yang dibuat oleh Tn.A.H. van
Ophuijsen, notaris di Batavia.
Akta ini disetujui oleh Gubernur Jenderal van Negerlandsch-Indie dengan surat
No. 14 pada tanggal 16 Desember 1933, terdaftar di Raad van Justitie di Batavia
dengan No. 302 pada tanggal 22 Desember 1933 dan diumumkan dalam Javasche
Courant pada tanggal 9 Januari 1934 Tambahan No. 3.
Dengan
akta No. 171 yang dibuat oleh notaris Ny. Kartini Mulyadi tertanggal 22 Juli
1980, nama perusahaan diubah menjadi PT Unilever Indonesia. Dengan akta no. 92 yang
dibuat oleh notaris Tn. Mudofir Hadi, S.H. tertanggal 30 Juni 1997, nama
perusahaan diubah menjadi PT Unilever Indonesia Tbk. Akta ini disetujui oleh
Menteri Kehakiman dengan keputusan No. C2-1.049HT.01.04TH.98 tertanggal 23
Februari 1998 dan diumumkan di Berita Negara No. 2620 tanggal 15 Mei 1998
Tambahan No. 39.
Perusahaan
mendaftarkan 15% dari sahamnya di Bursa Efek Jakarta dan Bursa Efek Surabaya
setelah memperoleh persetujuan dari Ketua Badan Pelaksana Pasar Modal (Bapepam)
No. SI-009/PM/E/1981 pada tanggal 16 November 1981.
Pada
Rapat Umum Tahunan perusahaan pada tanggal 24 Juni 2003, para pemegang saham
menyepakati pemecahan saham, dengan mengurangi nilai nominal saham dari Rp 100
per saham menjadi Rp 10 per saham. Perubahan ini dibuat di hadapan notaris
dengan akta No. 46 yang dibuat oleh notaris Singgih Susilo, S.H. tertanggal 10
Juli 2003 dan disetujui oleh Menteri Kehakiman dan Hak Asasi Manusia Republik
Indonesia dengan keputusan No. C-17533 HT.01.04-TH.2003.
Sebagaimana
disetujui dalam Rapat Umum Tahunan Perusahaan pada tanggal 13 Juni, 2000, yang
dituangkan dalam akta notaris No. 82 yang dibuat oleh notaris Singgih Susilo,
S.H. tertanggal 14 Juni 2000, perusahaan juga bertindak sebagai distributor
utama dan memberi jasa-jasa penelitian pemasaran. Akta ini disetujui oleh
Menteri Hukum dan Perundang-undangan (dahulu Menteri Kehakiman) Republik Indonesia
dengan keputusan No. C-18482HT.01.04-TH.2000. Perusahaan memulai operasi
komersialnya pada tahun 1933.
Pada
tanggal 22 November 2000, perusahaan mengadakan perjanjian dengan PT Anugrah
Indah Pelangi, untuk mendirikan perusahaan baru yakni PT Anugrah Lever (PT AL)
yang bergerak di bidang pembuatan, pengembangan, pemasaran dan penjualan kecap,
saus cabe dan saus-saus lain dengan merk dagang Bango, Parkiet dan Sakura dan
merk-merk lain atas dasar lisensi perusahaan kepada PT Al.
Pada
tanggal 3 Juli 2002, perusahaan mengadakan perjanjian dengan Texchem Resources
Berhad, untuk mendirikan perusahaan baru yakni PT Technopia Lever yang bergerak
di bidang distribusi, ekspor dan impor barang-barang dengan menggunakan merk
dagang Domestos Nomos. Pada tanggal 7 November 2003, Texchem Resources Berhad mengadakan
perjanjian jual beli saham dengan Technopia Singapore Pte. Ltd, yang dalam
perjanjian tersebut Texchem Resources Berhad sepakat untuk menjual sahamnya di
PT Technopia Lever kepada Technopia Singapore Pte. Ltd.Dalam Rapat Umum Luar
Biasa perusahaan pada tanggal 8 Desember 2003, perusahaan menerima persetujuan
dari pemegang saham minoritasnya untuk mengakuisisi saham PT Knorr Indonesia
(PT KI) dari Unilever Overseas Holdings Limited (pihak terkait). Akuisisi ini
berlaku pada tanggal penandatanganan perjanjian jual beli saham antara
perusahaan dan Unilever Overseas Holdings Limited pada tanggal 21 Januari 2004.
Pada tanggal 30 Juli 2004, perusahaan digabung dengan PT KI. Penggabungan
tersebut dilakukan dengan menggunakan metoda yang sama dengan metoda
pengelompokan saham (pooling of interest). Perusahaan merupakan perusahaan yang
menerima penggabungan dan setelah penggabungan tersebut PT KI tidak lagi
menjadi badan hukum yang terpisah. Penggabungan ini sesuai dengan persetujuan
Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) dalam suratnya No. 740/III/PMA/2004
tertanggal 9 Juli 2004.Pada tahun 2007, PT Unilever Indonesia Tbk. (Unilever)
telah menandatangani perjanjian bersyarat dengan PT Ultrajaya Milk Industry
& Trading Company Tbk (Ultra) sehubungan dengan pengambilalihan industri
minuman sari buah melalui pengalihan merek “Buavita” dan “Gogo” dari Ultra ke
Unilever. Perjanjian telah terpenuhi dan Unilever dan Ultra telah menyelesaikan
transaksi pada bulan Januari 2008.
Kronologi PT. UNILEVER
1920-30 Import oleh van den Bergh, Jurgen and Brothers
1933 Pabrik sabun –
Zeepfabrieken NV Lever – Angke, Jakarta
1936 Produksi margarin
dan minyak oleh Pabrik van den Bergh NV
Angke, Jakarta
1941 Pabrik komestik –
Colibri NV, Surabaya
1942-46 Kendali oleh unilever dihentikan (Perang
Dunia II)
1965-66 Di bawah kendali pemerintah
1967 Kendali usaha
kembali ke Unilever
berdasarkan undang-undang penanaman modal asing
1981 Go public dan terdaftar
di Bursa Efek Jakarta
1982 Pembangunan pabrik
Ellida Gibbs di Rungkut, Surabaya
1988 Pemindahan Pabrik
Sabun Mandi dari Colibri ke Pabrik Rungkut, Surabaya
1990 Terjun di bisnis teh
1992 Membuka pabrik es
krim
1995 Pembangunan pabrik
deterjen dan makanan di Cikarang, Bekasi
1996-98 Penggabungan instalasi produksi – Cikarang,
Rungkut
1999 Deterjen Cair NSD –
Cikarang
2000 Terjun ke bisnis
kecap
2001 Membuka pabrik teh –
Cikarang
2002 Membuka pusat
distribusi sentral Jakarta
2003 Terjun ke bisnis
obat nyamuk bakar
2004 Terjun ke bisnis
makanan ringan
2005 Membuka pabrik sampo
cair – Cikarang
2008 Terjun ke
bisnis minuman sari buah
2010 Perusahaan memasuki
bisnis pemurnian air dengan meluncurkan Purit
2011 Perusahaan mendirikan
pabrik sabun mandi Dove di Surabaya
sekaligus memperluas pabrik es krim Wall’s dan Skin Care di Cikarang
II. TEKS
Di
Unilever Indonesia, kami terus bertumbuh untuk menciptakan masa depan yang
lebih baik, pertumbuhan yang bertanggungjawab dan berkelanjutan yang digerakkan
oleh brand-brand hebat, insan-insan berbakat dan kehidupan yang berkelanjutan.
Hal ini berarti kami terus menumbuhkembangkan brand-brand kami melalui inovasi
tiada henti sehingga menghasilkan kinerja yang istimewa, mempertajam daya saing
sekaligus meningkatkan keuntungan bisnis kami. Brand-brand kami yang terpercaya
membantu konsumen kami untuk melakukan hal-hal sederhana namun penting setiap
harinya. Hal ini kami lakukan dengan menumbuh kembangkan seluruh karyawan
Unilever untuk saling bekerja sama mencari cara yang lebih lestari dalam menjalankan
bisnis dan menggunakan sumber daya alam yang terbatas, sekaligus memotivasi
mereka untuk mewujudkan kinerja yang unggul sehingga kami mampu merealisasikan
segenap potensi kami untuk menciptakan nilai lebih, baik bagi Unilever maupun
untuk Indonesia.
Dan hal ini juga berarti tumbuh bersama para pemasok, mitra bisnis dan
masyarakat dengan meningkatkan kesejahteraan serta membangun landasan untuk
masa depan yang lebih baik, dan lebih lestari.
A. KINERJA
USAHA
Kami berhasil mencapai tujuan
pertumbuhan di tahun 2011 melalui investasi di balik portofolio kami,
meningkatkan inovasi produk dan pemasaran, sekaligus memperluas jaringan
distribusi kami untuk menciptakan pasar-pasar baru seraya memperkuat keberadaan
kami di pasar-pasar yang sudah ada. Disiplin finansial kami yang ketat telah memberi
kami landasan yang kokoh untuk meraih pertumbuhan yang lebih pesat.
B. BRAND
& INOVASI
Brand-brand unggulan kami telah
membantu jutaan orang di seluruh Indonesia untuk merasa nyaman,
berpenampilan baik dan lebih menikmati hidup. Brandbrand kami menjadi pilihan
utama karena mampu memenuhi kebutuhan konsumen. Kami mendengar dan memahami apa
yang diperlukan konsumen, dan melalui inovasi-inovasi kami berhasil
mewujudkannya menjadi kenyataan. Dengan program inovasi yang tiada henti kami
mampu memberikan produk-produk baru yang menarik untuk memenuhi kebutuhan yang
terus meningkat di pasar seraya terus mempertahankan brand-brand kami tetap
senantiasa disukai, terdepan dan cocok di hati konsumen.
Inovasi merupakan
penggerak kesuksesan brand-brand kami. Inovasi menjadikan brandbrand kami lebih
baik. Menciptakan nilai lebih sekaligus memberikan peluang untuk merebut hati
lebih banyak konsumen dengan menyajikan produk-produk
yang terus disempurnakan sesuai dengan tuntutan pasar. Sebagian besar produk-produk
kami bersumber dari fokus pada konsumen, yang diinspirasi oleh komitmen kami untuk
membantu setiap orang merasa nyaman, berpenampilan baik dan lebih menikmati
hidup.
C. KEGIATAN-KEGIATAN
PT. UNILEVER INDONESIA Tbk.
Ø
Home Care “Menjadi tanggung jawab sosial
pribadi”
Di tahun 2004, Home Care
menghadapi tantangan pasar yang ketat, terutama di kategori deterjen dan sabun
mandi. Unilever merasa bangga bahwa produk- produknya menguat di pasaran.
Unilever juga mendorong para karyawannya untuk secara sukarela memberikan kontribusinya
pada masyarakat. Dari masyarakat Unilever belajar banyak tentang berbagi dan bercita-cita
tinggi. Pada akhirnya, tanggung jawab sosial bukan hanya sekedar tanggung jawab
perusahaan, tetapi menjadi tanggung jawab sosial pribadi.
Ø
Personal Care “Membantu sesama menjadi
suatu kebutuhan”
Secara keseluruhan, Personal
Care sekali lagi menikmati pertumbuhan pesat meskipun persaingan pasar sangat
ketat. Keberhasilan ini didukung oleh inovasi luar biasa dari Skin Care, Oral
Care, Hair Care dan Deodorant. Dengan memberi lebih kepada masyarakat, sesungguhnya
membantu Unilever dalam menjalankan bisnis secara berkesinambungan dengan
memperkaya pengetahuan Unilever tentang masalah kesehatan dan kebersihan pada masyarakat
di sekitar Unilever. Membantu sesama kini menjadi suatu kebutuhan, lebih daripada
sekedar kewajiban.
Ø
Foods “Memberdayakan perempuan Indonesia
di rumah”
Sekali lagi Unilever
mencatat keberhasilan dengan meraih peningkatan 2 digit di tahun 2004. Unilever
memastikan tercapainya target laba yang ditentukan, dan secara progresif meningkatkan
marjin melalui efisiensi yang lebih tinggi. Sejalan dengan perkembangan bisnis,
Unilever akan membutuhkan pengadaan bahan baku
yang lebih banyak. Karena itu Unilever akan terus mendorong terciptanya harga
yang stabil dan mengembangkan mekanisme penghargaan bagi para petani rekanan
Unilever dengan semangat kerjasama yang saling menguntungkan.
Ø
Ice Cream “Membangun kerjasama secara
berkesinambungan”
Tim Ice Cream sekali lagi
menyumbangkan pertumbuhan kuat atas penjualan dan laba di tahun 2004, dengan
serangkaian inovasi sehat. Penjualan in-home, melalui anjungan penjualan
modern/pasar swalayan, menunjukkan pertumbuhan yang kuat. Hasil ini, Unilever yakin
adalah berkat hubungan erat Unilever dengan konsumen, pelanggan dan masyarakat.
Sebagai bagian dari tanggung jawab sosial, Unilever memegang komitmen untuk memanfaatkan
sumber lokal. Melalui kegiatan “Community Connection”, Unilever telah berbagi saat-saat
bahagia dengan anak-anak, terutama dengan mereka yang kurang beruntung.
Ø
Supply Chain “Memilih untuk melibatkan
masyarakat dalam rantai pasokan Unilever”
Unilever bertekad untuk
melibatkan masyarakat di sekitar pabrik dalam proses usaha Unilever engan
demikian Unilever dapat tumbuh bersama masyarakat secara berkesinambungan. Unilever
yakin bahwa kepedulian pada masyarakat merupakan salah satu aspek penting dalam
pertumbuhan bisnis yang menguntungkan secara berkesinambungan, dan menjadi
nilai yang diyakini oleh rekanan Unilever apabila ingin berhasil.
Ø
Development “Peduli lingkungan adalah
bagian dari tugas Unilever”
Unilever bertanggung jawab
kepada lingkungan sebagaimana tercermin dalam komitmen untuk menggunakan bahan baku yang ramah
lingkungan pada produk dan kemasannya. Tak kalah penting, untuk tim
Development, Unilever yakin telah mencapai tahap lanjut dari perjalanan budaya
melayani dan akan terus memberikan yang terbaik bagi pelanggan Unilever
konsumen dan masyarakat pada umumnya.
Ø
Customer Care “saat kenyataan mewarnai
hubungan Unilever dengan masyarakat setiap hari”
“Saat kenyataan” merupakan
saat-saat ketika karyawan Unilever berinteraksi dengan konsumen yang akan
menentukan terjadi atau tidaknya transaksi penjualan. Unilever yakin bahwa
kesuksesan bisnis harus dibangun atas dasar hubungan berharga. Komitmen
Unilever untuk memastikan bahwa hubungan tersebut mencerminkan kepercayaan
timbal-balik, seperti yang terlihat pada saat Unilever berhubungan dengan
pelanggan, konsumen dan masyarakat.
Ø
Corporate Relations “Menjalin hubungan
dengan masyarakat sebagai pihak yang penting”
Corporate Relations
memainkan peran penting dalam berhubungan dengan tiga pihak utama Perseroan,
yaitu: masyarakat, pemerintah dan media. Untuk mempererat ikatan antara karyawan
dan masyarakat Unilever menyelenggarakan program “Community Connection”. Karyawan
Unilever dapat ambil bagian dalam aktivitas bersama masyarakat. Unilever yakin,
hal ini dapat membangun kesan positif pada masyarakat. Unilever berkembang
bersama masyarakat berlandaskan prinsip kesinambungan dan keuntungan bersama.
Ø
Human Resources “Mengembangkan manusia
seutuhnya - pikiran dan jiwa”
Unilever percaya pada
pengembangan karyawan seutuhnya, meliputi pikiran dan jiwa karyawan. Unilever
berupaya untuk menyentuh jiwa mereka, lebih dari sekedar pelatihan keahlian dan
kemampuan. Apabila Unilever mampu meyakinkan karyawan untuk menuangkan pikiran
dan jiwa mereka dalam pekerjaan, maka karyawan bisa terdorong sendiri dan siap
melakukan
hal-hal besar.
D.
SASARAN, RENCANA STRATEGI & PEMASARAN
PT.UNILEVER INDONESIA
Ø
Sasaran Jangka Panjang
Pembuatan
sasaran jangka panjang ini mengacu kepada strategi induk yang telah ditetapkan
sebelumnya. Sasaran Jangka Panjang Unilever adalah memiliki standar perilaku
yang tinggi pada perusahaan dalam bekerja sama dengan semua orang, masyarakat
dapat tersentuh dan produk yang diciptakan dapat berdampak di lingkungan
sekitar
Ø
Strategi Fungsional
Sasaran
jangka pendek mengacu pada strategi fungsional yang sifatnya operasional.
Strategi fungsional yang sifatnya lebih operasional ini mengarah kepada
berbagai bidang fungsional dalam perusahaan untuk memperjelas hubungan makna
strategi utama dengan identifikasi rincian yang sifatnya spesifik. Strategi
fungsional ini menjadi penuntun dalam melakukan berbagai aktivitas agar
konsisten bukan hanya dengan strategi utamanya saja, melainkan juga dengan
strategi dibidang fungsional lainnya. Didalam dunia binis, perusahaan harus
mempunyai bidang-bidang fungsional yang utama agar dapat bersaing dengan
pesaing bisnisnya, antara lain :
Ø
Strategi Manajemen Keuangan
Strategi
ini harus mampu menentukan arah penggunaan dana baik untuk jangka panjang maupun
jangka pendek. Strategi ini umumnya berkisar pada tiga hal, yaitu bagaimana
perusahaan memperoleh modal, alokasi kapital, dan manajemen modal kerja
termasuk dalam hal pembagian keuntungan.
Unilever
saat ini memang fokus melakukan pertumbuhan organik seperti peningkatan omset
penjualan, laba perusahaan dan menekan struktur biaya. Namun tidak menutup
kemungkinan melakukan pertumbuhan anorganik. Sepanjang kiprahnya di Indonesia,
Unilever telah empat kali mengakuisisi merek. Akuisisi teh celup Sari Wangi
dilakukan tahun 1990, Yoohan (dengan berbagai merek seperti Molto, Trisol,
Whipol) tahun 1998, kecap Bango tahun 2000 dan Taro tahun 2003. Dalam melakukan
akuisisi, Unilever selalu menggunakan dana keuangan internal, tidak perlu
injeksi dana kantor pusat. Ia menekankan, akuisisi hanya akan dilakukan jika
bisa mendukung bisnis utama Unilever yang telah ada. Unilever tidak akan keluar
dari bisnis utamanya, memproduksi dan memasarkan barang-barang konsumer.
Strategi manajemen keuangan Unilever dilakukan melalui pendirian kantor
pemasaran Unilever Indonesia
ke berbagai negara seperti Singapura, Jepang dan Australia. Sabun Lux buatan
Rungkut, ice cream Wall’s dan teh Sari Wangi buatan made in Cikarang bisa
ditemukan di ketiga negara ini. Total ekspor produk Unilever Indonesia
mencapai 6% dari omset penjualan.
Ø
Strategi Manajemen Sumber Daya Manusia
Kegiatan
manajemen sumber daya manusia berkisar pada pengadaan, penggunaan dan
pemeliharaan sumber daya manusia. Agar ketiga pokok kegiatan tersebut berjalan
lancar perlu disiapkan sistem yang handal. Tahap pengadaan mencakup perencanaan
SDM, rekrutmen, seleksi dan orientasi. Tahap penggunaan perlu memperhatikan
kesesuaian antara kemampuan SDM dan apa yang menjadi tugas serta tanggung
jawabnya. Juga perlu diperhatikan hal-hal mengenai kesempatan memperoleh
pelatihan dan pendidikan, supervisi, penilaian kinerja, imbalan serta jaminan
perlindungan dan kesehatan kerja. Terakhir, pada tahapan pemeliharaan sumber
daya manusia tujuannya adalah bagaimana agar karyawan merasa puas bekerja.
Salah
satu kekuatan Unilever ada pada kualitas sumber daya manusia. Unilever secara
rutin merekrut lulusan baru dari universitas terkemuka. Setelah itu diberikan
pelatihan sistem produksi, pemasaran dan keuangan selama tiga bulan. Mereka
tidak langsung kerja tetapi ditraining terlebih dahulu di berbagai bidang
seperti manufaktur, pemasaran, penelitian dan pengembangan. Saat ini tenaga
kerja yang diserap oleh Unilever secara langsung berjumlah 3.000 orang ini
belum termasuk tenaga kerja tidak langsung. Total tenaga kerja yang terserap
berjumlah 25.000 orang. Jika diansumsikan satu orang memiliki empat anggota
keluarga maka perusahaan menanggung nasib sekitar 100.000 orang.
Ø
Mengembangkan SDM untuk Pertumbuhan
Pertumbuhan
merupakan topik yang umum dibicarakan dan menjadi perhatian utama di Unilever Indonesia.
Pandangan kami terhadap karyawan terwujud dalam visi kami: ‘mengembangkan
Sumber Daya Manusia untuk pertumbuhan’. Agar perusahaan dapat terus tumbuh,
karyawanpun perlu terus dibina dan dikembangkan secara berkesinambungan. Harus
diupayakan terciptanya sinergi antara strategi perusahaan dan perkembangan
karyawan. Agar dapat mencapai hasil terbaik, strategi kami harus berdasarkan
pada dinamika antara organisasi dan manusianya. Energi inilah yang membangkitkan
keunggulan kami dalam menghadapi persaingan.
Bagi
kami, mengembangkan karyawan tidak cukup dengan mengasah intelektualitas dan
keahlian, melainkan juga mendekati secara emosional dengan menyentuh hati
mereka. Kami menginginkan tim yang beranggotakan orang-orang penuh energi yang
berjuang untuk melampaui target bisnis dan melakukannya semata-mata karena
mereka mau sambil sekaligus menikmati proses dalam mencapainya.
Ø
Keragaman
Kami
bangga dengan keragaman dalam organisasi kami, bukan saja dari segi jender,
melainkan juga aspek lain seperti suku, latar belakang sosioekonomi,
pendidikan, usia, agama dan jabatan sewaktu bergabung. Kami sadar akan perlunya
keragaman pikiran dan hati yang mandiri dan berbakat untuk membuka potensi
peluang bisnis. Hanya dengan cara inilah kami dapat menciptakan sinergi sejati
dalam perusahaan untuk mencapai titik puncak. Melangkah ke depan, kami akan
terus merekrut, mempekerjakan, mengembangkan dan mempromosikan karyawan
berdasarkan kemampuan, kualifi kasi, hasil kerja dan potensi mereka.
Ø
Memupuk Kepemimpinan
Kami
sadar, bahwa aset kami yang paling penting adalah sumber daya manusia yang
tepat. Itulah sebabnya kami menginvestasikan banyak waktu dan tenaga untuk
pengembangan karyawan. Pendekatan ini secara penuh mencakup kebutuhan individu,
tanggung jawab dan kinerja. Kami mengidentifi kasi individu-individu dengan
potensi dan hasil kerja terbaik, kemudian mengembangkan mereka melalui
penempatan di berbagai bidang kerja serta pelatihan. Ada penekanan khusus bagi para manajer muda
yang membutuhkan program pembinaan yang sesuai. Melalui Leadership Growth Profi
le kami menyusun rencana bagi program pengembangan mereka masing-masing.Untuk
mencapai tujuan, perusahaan terus meningkatkan standar untuk menghapus kinerja
yang buruk dan mendorong orang keluar dari “zona kemapanan”, agar mereka
tertantang dan berjuang untuk mencapai yang terbaik.
Melalui
Senior Executive Development Programme, para manajer mendapat pelatihan tentang
cara-cara mengenali diri sendiri, motivasi, kepribadian, minat kerja, serta
cara belajar dan pembinaan yang sesuai untuk mereka. Melalui masukan-masukan
dari rekan lain, mereka juga belajar tentang kekuatan mereka serta segi apa
yang harus dikembangkan. Dengan mengenali diri secara lebih baik, mereka akan
terbantu dalam meraih sukses baik dari segi profesi maupun pribadi.Kami yakin
bahwa investasi yang kami tanamkan untuk mengembangkan pemimpin masa depan
telah membuahkan hasil, sebagaimana tercermin dari proses suksesi yang mulus
pada beberapa anggota direksi. Adanya persamaan keyakinan yang diwariskan dari
satu anggota direksi ke anggota lain telah memastikan bahwa aspirasi perusahaan
akan senantiasa diteruskan oleh generasi yang lebih muda.
Ø
Membangun Budaya Wirausaha
Untuk
meraih sukses, semua karyawan kami harus berpikir dan bertindak seperti
wiraswastawan, yakni terfokus, kreatif dan bermotivasi melakukan tindakan. Kami
ingin mereka mempunyai rasa memiliki yang tinggi terhadap perusahaan ini dan
selalu bergairah untuk mewujudkan pikiran serta ide-ide unik ke dalam tindakan
nyata. Dengan menyelenggarakan program seperti Enterprise Award yang memberi
kebebasan pada tiap karyawan untuk melahirkan ide kreatif dan cara kerja baru,
karyawan didorong untuk mengasah dan mewujudkan kreativitasnya. “Semangat
Wirausaha” ini terbukti menjadi motor penggerak yang kuat bagi tekad
perusahaan untuk berkembang.
Ø
Blue Umbrella – Prinsip Bisnis Unilever
Walaupun
kami telah memiliki Prinsip Bisnis Unilever yang merupakan pedoman etika
bisnis, kami sepenuhnya sadar bahwa harus ada keseragaman pemahaman agar
prinsip ini dapat dijalankan dengan benar. Kami terus mencari cara yang kreatif
dan mengena untuk mengkomunikasikan serta berbagi dalam memecahkan kasus-kasus
dimana intepretasi terhadap Prinsip itu mungkin berlainan. Termasuk juga penggunaan
teater dimana karyawan dapat memerankan beberapa segmen dengan harapan mereka
dapat memahami Prinsip dengan lebih nyata. Dengan demikian, mereka terdorong
untuk mempelajari dan mengembangkan pemahaman tentang pentingnya Prinsip itu.
Ø
Kepemimpinan – Menjalankan Nilai-nilai
Selama
ini, Unilever Indonesia
telah sukses dalam menjalani berbagai perubahan. Hal ini dimungkinkan oleh
proses transformasi pribadi yang juga dialami oleh karyawan kami. Perubahan
hanya mungkin dilakukan karena pihak manajemen pun bersedia bekerja
berlandaskan nilai-nilai yang disepakati bersama. Langkah ini berbuah sukses
karena nilai dan perilaku tersebut juga ditularkan ke seluruh perusahaan.
Setiap orang harus mengenal dan bangga terhadap nilai-nilai tersebut, dan yang
terpenting, menjalankannya. Untuk itu, nilainilai tersebut secara terus menerus
dikomunikasikan melalui poster, kartu dan artikel-artikel, dan didukung dengan
serangkaian pemberian penghargaan bagi mereka yang dipandang pantas menjadi
teladan. Di dalam acara-acara besar yang diadakan perusahaan, kami selalu
mengambil kesempatan untuk mengetengahkan salah satu nilai dan
mengkomunikasikannya secara kreatif kepada karyawan.
Kami
mendorong semua manajer untuk membangun rasa memiliki terhadap rencana
pertumbuhan perusahaan, menjadikannya agenda pribadi dan terus menjalankan
nilai-nilai dengan menjadi teladan bagi orang lain. Dengan cara ini, mereka
berkembang sebagai individu, dan selanjutnya sebagai bagian dari keluarga yang
lebih besar, mereka akan mengembangkan perusahaan kami.
Ø
Strategi Manajemen Operasional
Merumuskan
strategi manajemen operasional paling tidak membutuhkan dua komponen, yaitu
adanya sarana dan prasarana yang memadai dan cara menyediakan sarana dan
prasarana tersebut. Dari dua komponen diatas, hal-hal pokok dalam manajemen
operasional dapat dijabarkan menjadi beberapa bidang, yaitu inventarisasi,
prosedur, pembelian barang, pengendalian mutu, biaya produksi, produktivitas
kerja, jadwal produksi, tenaga kerja, penggunaan fasilitas, dan pemeliharaan
peralatan.
Strategi
Manajemen Operasional Unilever adalah penyertaan, merangkul perbedaan,
menciptakan kemungkinan dan berkembang bersama-sama untuk bisnis yang lebih
baik kinerjanya. Perusahaan merangkul keragaman dalam tenaga kerja. Ini berarti
memberikan perhatian penuh dan adil kepada semua pemohon dan pembangunan
berkelanjutan semua karyawan tanpa memandang jenis kelamin, kebangsaan, ras,
kepercayaan, cacat, atau status sosial. Keanekaragaman memainkan peranan
penting dalam memastikan perusahaan memahami kebutuhan konsumen. Produktivitas
kerja yang berusaha ditingkatkan dari tahun per tahun dengan melatih SDM dalam
bidang produksi dan keuangan.
Ø
Strategi Manajemen Pemasaran
Ada empat komponen pokok
bidang pemasaran yang dapat dikendalikan perusahaan yang kita kenal dengan
sebutan 4P(Product, Price, Place, dan Promotion), termasuk pula kondisi
persaingan
a.
PRODUCT
Dalam
strategi pemasaran, Unilever menciptakan brand masing-masing pada setiap
produk, sehingga membagi pasar produk sabunnya dalam 3 merek, yaitu Lux (untuk
kecantikan wanita dengan segala manfaat dari sabun Lux), Lifebuoy
(Kesehatan-keluarga) dan Dove (kecantikan sejati karena cantik itu tidak
mengenal usia, ras dan batasan yang lain sera menonjolkan keistimewaan
formulanya yang hingga kini belum bisa dicontoh oleh produsen sabun dimanapun),
atau bagaimana Sosro membagi konsumennya berdasarkan jenis produk teh botol
Sosro (umum), Estee (menyukai volume/isi lebih banyak) dan Fruit tee (anak
muda/khususnya anak sekolah yang menyukai teh rasa buah & cenderung suka
rasa manis).Unilever tidak saja menjawab kebutuhan pasarnya tetapi juga
memastikan kempetitornya untuk berfikir beberapa kali sebelum menyemplungkan
diri kekancah persaingan tersebut.
b.
PRICE
Memberikan
potongan harga langsung ditempat pembelian.
c.
PLACE
Dalam
PT Unilever Indonesia,
promosi yang dilakukan paling banyak melalui media elektronik. Namun dalam
kehidupan sehari-hari promosi yang dilakukan PT. Unilever Indonesia tidak hanya
lewat media elektronik tetapi banyak juga melalui media cetak, sponsorship,
mengadakan event-event yang memasukkan produk-produk dari PT. Unilever seperti
Kecap Bango, Pepsodent, Shampo Pantene, dan lain-lain. Karena jika promosi yang
dilakukan hanya melalui media elektronik maka PT. Unilever Indonesia tidak
mendapatkan keuntungan yang optimal. Masyarakat di Indonesia terdiri dari
berbagai kalangan dan tingkatan sosial yang beragam. Jika perusahaan tidak bisa
menyentuh hati masyarakat semua kalangan maka perusahaan tidak dapat berkembang
pesat. Makna dari iklan yang ditawarkan oleh perusahaan juga harus bisa
dipahami oleh berbagai kalangan, karena iklan adalah salah satu cara promosi
yang bisa dilakukan oleh perusahaan agar dapat memperoleh keuntungan yang
optimal.
Selain
melalui iklan elektronik proses pemasaran yang dilakukan Unilever juga
menggunakan berbagai cara, diantaranya dengan berbagai program pemasaran yang
dapat menarik perhatian pelanggan. Kupon belanja gratis produk unilever adalah
salah satu cara promosi yang dilakukan oleh Unilever, selain itu diskon-diskon
yang diberikan juga banyak menarik perhatian pelanggan yang berasal dari
kalangan masyarakat menengah kebawah.
Iklan
itu sendiri adalah kandungan utama dari manajemen promosi yang menggunakan
ruang media bayaran untuk menyampaikan pesan, sementara para klien dan praktisi
periklanan memandangnya hanya sebagai sarana untuk berkomunikasi dengan
konsumen. Iklan ini merupakan bagian dari bauran promosi, yang terdiri dari
pemasaran langsung, PR (Public Relations), promosi penjualan, dan penjualan
personal. Peranan merek produk juga sangat berperan penting, karena merek
merupakan simbol dari sebuah produk yang dipasarkan. Bahkan dalam satu
perusahaan terdapat berbagai macam merek yang berbeda-beda.
Unilever
juga terus mempelajari kebutuhan dan keinginan konsumen, melakukan inovasi dan
aktivasi produk, serta terus membangun citra produk. Hal ini merupakan sebagian
dari strategi perusahaan untuk dapat mempertahankan dan meningkatkan
kepercayaan konsumen terhadap brand-brand Unilever. Komunikasi yang disampaikan
melalui iklan di berbagai media cetak maupun elektronik sangat efektif dan
langsung mengenai sasaran,untuk evaluasi kedepannya PT. Unilever Indonesia, Tbk
akan melakukan 4 hal demi tetap memiliki citra baik pada konsumennya, antara
lain: branding, design, technical printing, dan merchandising.
Sehingga dengan cepat hal tersebut dapat mempengaruhi konsumen untuk membeli
dan mengkonsumsi produk-produk yang dikeluarkan oleh PT. Unilever.
d.
PROMOTION
Promosi
strategi yang dapat dilakukan oleh PT. Unilever yaitu:
1. Periklanan
Semua
bentuk penyajian nonpersonal dan promosi ide, barang atau jasa yang dibayar
oleh suatu sponsor tertentu.
2. Promosi Penjualan
Berbagai
insentif jangka pendek untuk mendorong keinginan mencoba atau membeli suatu
produk atau jasa.
3. Hubungan Masyarakat dan
Publisitas
Berbagai
program untuk mempromosikan dan atau melindungi citra perusahaan atau produk
individualnya.
4. Penjualan Secara Pribadi
Interaksi
langsung dengan satu calon pembeli atau lebih untuk melakukan presentasi,
menjawab pertanyaan, dan menerima pesan
5. Pemasaran Langsung
Penggunaan
surat, telepon,
faksimili, e-mail, dan alat penghubung non personal lain untuk berkomunikasi
secara langsung dengan atau mendapatkan tanggapan langsung dari pelanggan
tertentu dan calon pelanggan.
Akan
tetapi dengan bertambahnya zaman, persaingan pasar semakin ketat, berkembangnya
berbagai jenis media baru dan semakin canggihnya konsumen maka Strategi Promosi
dirumuskan menjadi:
- Advertising
- Consumer Sales Promotion
- Trade Promotion and Co-Marketing
- Packaging. Point Of Purchase
- Personal Selling
- Public relations
- Brand Publicity
- Corporate Advertising
- The Internet
- Direct Marketing
- Experiential contact: Event, sponsorship
- Customer Service
- Word Of Mouth
III. PENUTUP
Agar
sasaran yang ingin diraih dapat direalisasikan dengan strategi yang telah
ditetapkan, strategi perlu ditindaklanjuti dengan pelaksanaan (action).
Pelaksanaan tidak akan efektif bila tidak didahului dengan perencanaan.
Perencanaan yang baik minimal mengandung asas-asas untuk mencapai tujuan, realistis
dan wajar, efisien serta merupakan cerminan dari strategi dan kebijakan
perusahaan. Perencanaan yang masih dalam bentuk global hendaknya dibuat dalam
bentuk yang lebih detail, misalnya dalam bentuk program-program kerja. Jika
program kerja telah disiapkan berikut sumber daya yang dibutuhkan, maka
pelaksanaan kerja sudah dapat dimulai. Pengendalian atau pengawasan dimaksudkan
untuk lebih menjamin bahwa semua kegiatan yang diselenggarakan oleh perusahaan
hendaknya didasarkan pada rencana yang telah disepakati, sehingga sasaran tidak
menyimpang atau keluar dari batas-batas toleransi. Tiga pengujian dapat
digunakan untuk mengevaluasi pilihan strategi terbaik, yakni :
- Goodness of Fit Test – Strategi yang baik harus benar-benar cocok terhadap kondisi industri dan kompetisi, peluang dan ancaman pasar, dan aspek lain dari lingkungan eksternal perusahaan. Pada sisi lain, ia juga harus selaras dengan kekuatan dan kelemahan sumber daya, kompetensi, dan kemampuan kompetitif perusahaan .
- Competitive Advantage Test – Strategi yang baik harus mampu menigkatkan daya saing perusahaan.
- Performance Test – Strategi yang baik harus mampu meningkatkan kinerja perusahaan. Dua jenis peningkatan kinerja yang paling sering dikatakan mengenai kemampuan strategi adalah : meningkatkan profitabilitas serta meningkatkan kekuatan kompetitif perusahaan dan posisi pasar dalam jangka panjang.